Monday, December 22, 2014 0 comments

Forgiven?

Aku sudah memaafkanmu. Kuabaikan seluruh sifat burukmu. Aku sudah memaafkanmu dengan segenap hatiku. Memaafkanmu memang sudah nazarku. Sebelum kesibukan menelan setiap jam yang kupunya, aku akan meminta maaf padamu atas semua kesalahanku dan memaafkanmu pula.  

Kita sudah saling memaafkan, bukan?

Aku sudah tidak pernah melangkahkan kakiku melewati batas teritori antara hidupmu dan hidupku. Tak sekalipun aku berusaha menerobos garis kuning yang terbentang di antara kau dan aku. Begitu pula dirimu. Aku mengingatmu sebagai bagian dari sejarah kehidupanku yang kompleks. Memori tentang dirimu tidak pernah terkikis oleh waktu. Bahkan aku masih ingat bagaimana kau merengkuh tubuhku ketika aku dihadapkan pada kenyataan hidup yang membawaku pada jalan buntu.

Kini kau sudah memutus urat kesabaranku.

Kusodorkan senyum, kau sajikan caci maki.

Quid feci tibi? What have I done to you?
 
;