Thursday, May 5, 2016 0 comments

Susah Tidur

Lantunan rindu bagi kekasih

Biarlah, biarlah
diriku dan dirimu berjumpa dalam mimpi
Melepas rindu tak berujung
hingga tangis tak terbendung.

Rindu ini kugantungkan pada bintang-bintang
di langit tanpa bulan.
Kuucap dalam doa, 
dari diri yang rapuh, mencari kepingan yang hilang

Semoga kita berjumpa di padang
Hanya ada mentari, angin, dan kita
serta asa yang menari dalam jiwa, mendamba hari bahagia.
Kita kan berjumpa
Aku akan menanti di bawah beringin tua
menyenandungkan lagu cinta tentang kita
Dan kau akan datang membawa seikat hasrat di tanganmu
Aku akan melihatmu bermandi cahaya
hingga lupa letih dalam sukma
Kita akan menari
dalam pentas tanpa penonton
Rengkuhlah diriku
Satukan seluruh jiwa dan raga denganmu

Aku menantimu.
Sunday, May 1, 2016 0 comments

Menanti

Kulihat rupa dirimu dalam lamunan sendu
Menatap rinai hujan kala senja
Binatang-binatang bercangkang baja hilir mudik di padang aspal
Sorot lampu jalan temaram menyaksikan ibu dan bayinya berteduh di toko tua seberang jalan
Secangkir kopi tubruk menemanimu
entah apa yang akan kau lakukan,
buku tulis bersampul kulit itu menanti goresan tinta penamu.
Ah, kau rupanya sedang menanti dia,
si pemberi buku tulis itu.
Dia tak kunjung datang.
Kulihat air di pelupuk matamu, tertahan.
Kau melepas kacamatamu
Diam-diam kau terisak
Tiada yang dapat mendengar jeritmu selain telingamu
Jerit rindu tak terperi
hingga maut menjemput di kala pagi

Sudahlah, lepaskan saja
kataku padanya.
Ah, percuma saja.
Siapakah aku ini?
Aku hanyalah zat tak berwujud.
Aku menyaksikan begitu banyak penderitaan
namun tak bisa berbuat selain menjadi penonton
Aku berkata-kata puitis pun tiada terdengar

Akhirnya kau menggoreskan penamu di sana
menuliskan jeritanmu
sembari menyesap kopi
Air mata masih mengalir di wajahmu
Kuintip sedikit tulisan di sudut bukumu:
"Cinta, kapan kau kembali?"


 
;