Friday, February 8, 2019 1 comments

Angin dan Dedaunan

angin dan dedaunan tak pernah saling bertegur sapa
seringnya, angin seperti anak kecil yang berlarian kesana kemari
nanti disana, sejurus kemudian sudah di lain tempat
angin dan dedaunan tidak pernah saling menyatakan rasa
tetapi mereka berdua tahu kapan dan di mana mereka akan bercumbu, walau hanya dalam kedipan mata
sayangnya, dedaunan takkan hidup abadi bersama angin
angin akan membawanya pergi ke tempat peristirahatan terakhirnya
daun tak pernah mempertanyakan kemana angin akan membawanya
tak juga ia merajuk bila jatuh di antah berantah
yang penting ia bisa beristirahat dengan tenang, kembali pada haribaan pertiwi
tak pula ia bersedih karena tiada kata-kata yang keluar dari angin yang mengantarnya pergi
karena mereka berdua tahu bahwa sedih pun tiada guna
kesedihan hanya membuat kepergian menjadi beban berat
mereka hanya membawa suka
bagi mereka duka seharusnya ditinggalkan, bukan dirawat hingga tumbuh dan mengakar kuat
Tuesday, February 5, 2019 1 comments

sepertinya tempatku bukan disini

ketika semua kataku tak lagi kau dengar
semua ucapanku adalah dusta bagimu
hadirku tak lagi membahagiakanmu
keluh kesahku berubah menjadi angin lalu
ceritaku hanya seperti gula pada kopimu
bila pahit terasa, kau nista
bila nikmat kau rasa, tiada pujian terucap
kau menutup telingamu ketika semesta bersabda
melalui anak-anaknya yang hina dina di matamu
kau masih dapat tergelak terbahak-bahak
saat aku menanggung dosa-dosamu
kudengar mulut gatalmu tetap asyik menggunjing
sementara aku merengek memintamu berhenti
cibir dan dongkol kawan-kawanmu tak mampu menggugahmu
bercermin kau enggan
kalaupun kau mau, seperti Narkissos kau akan bercermin—mencintai bayangmu sendiri, lalu mati hanyut bersama bayangmu

mungkin aku hidup seperti bumbu pelengkap
aku tidak akan pernah menjadi bumbu penyedap
bagi dunia yang terasa seperti sajian hambar
dunia ini dan duniamu, akan tetap hambar,
dengan atau tanpa kehadiranku
semua sama saja
lalu,
untuk apa kau mencintai diriku yang tak ingin kau cintai?
untuk apa kau menginginkanku hadir dalam hidupmu?
untuk apa aku hidup?
untuk apa aku lahir?
untuk apa?
 
;