Thursday, December 22, 2011 0 comments

Natalan 2011

Skarang dah tanggal 22 Desember. Natalan tinggal 3 hari lagi. Pasang pohon, udah. Bersih-bersih rumah, dah beres. Kayaknya ada yang kurang deh....apa yaaahh??

Oh iya, KUE!! Kue-kue kering pas Natal itu wajib hukumnya #halah. Rasanya hari Natal tuh nggak rame & nggak afdol deh kalo nggak ada kue. Naahh....maka dari itu, aku, mami, plus papi langsung tancap gas cari kue kering yang uenak-enak di tempat yang nggak asing lagi di telinga kera Ngalam. Di mana sih? 

PASAR BESAR, kerr! *kera ngalam ora tau pasar besar? ndesooo...* hahahahahahahahahaaa 99× #ups!

Sampe di pasar besar....panasnya ora ketulungan . Tapi dengan semangat 45 kami tetep kliling cari kue kering yang muantep demi Natal.


Waktu keliling nyari kue, ngeliatin toko-toko kue yang berjejeran disana....waduuh, jadi terngiler-ngiler. akhirnya dapet juga tuh kuenya. Kentang kriting, lidah kucing, kacang medan, plintir, de el el yang aku nggak tau namanya apa. Pokok'e mak nyus deh kuenya dan kue yang dipilih tuh kesukaanku semua. Mmmmm.....yummy abis! 

Yap, sekian cerita sebelum natal saya. Merry Christmas buat yang ngerayain. God bless you, readers :)





Coming soon : Natalan 2011 bab 1



 
Tuesday, November 29, 2011 0 comments

Juara Lari vs Juara Tinju

Suatu hari, seorang laki-laki masuk ke sebuah restoran lesehan. Seusai melepaskan sepatunya, ia khawatir kalau seseorang akan mencuri sepatu itu. Maka ia pun meninggalkan catatan :

JANGAN COBA-COBA MENCURI SEPATUKU! AKU JUARA TINJU!

Setelah makan di resto tersebut, ia tak menemukan sepatunya. Sebaliknya di tempat ia meletakkan sepatu ada catatan lain :

JANGAN COBA-COBA MENGEJARKU! AKU JUARA LARI!
Monday, November 28, 2011 0 comments

Guyonan

  • Alkisah, ada seorang juragan kaya yang memiliki banyak pembantu dan tukang masak. Nah, sang juragan ini memelihara anjing bernama Bleki. Suatu saat si Bleki ditemukan mati. Salah satu tukang masak itu menangis mendengar kabar itu. Sang juragan pun terheran-heran, "Apakah kau merasa sangat kehilangan? Sepertinya kau memiliki jiwa pecinta hewan." Jawab si tukang masak, "Ya begitulah...Saya merasa sangat kehilangan. Soalnya ketika si Bleki masih hidup, aku tak perlu susah-susah mencuci piring. Sebab Bleki menjilati piring tersebut sampai bersih!"z
  • Saat perpisahan di sekolah, seorang fotografer sedang memotret seluruh murid yang akan lulus beserta para guru. Fotografer itu mencoba membujuk para murid agar mau membeli foto tersebut. 
  • "Bayangkan, betapa senangnya memandangi foto ini ketika kalian makin dewasa. Kalian bisa berkata 'Itu si Acong, sekarang dia jadi dokter' atau 'Itu si Meme, dia model'" kata seorang guru. Lalu terdengar celetukan kecil "Itu Pak Guru, beliau telah almarhum..."
  • "Anak-anak, dunia ini adalah panggung sandiwara. Kita manusia adalah para pemain dari sandiwara itu," tutur seorang guru. "Terus, penontonnya berasal dari mana, Bu?" tanya seorang murid. 
    Thursday, November 17, 2011 0 comments

    The Perfect House (2011)

    Waktu pertama kali aku tahu film ini, aku kira ini film yang bikin boring terkantuk-kantuk. Ternyata nggak! Ini film psychological thriller alias thriller psikologis.
    Film ini bercerita tentang Julie, pengajar khusus anak-anak keterbelakangan mental. Dia mengajar anak kecil bernama Januar yang merupakan cucu dari Madam Rita. Julie mengajar Januar untuk menggantikan guru Januar sebeumnya yang bernama Lulu yang menghilang. Julie terpaksa tinggal di rumah Madam Rita karena lokasi rumah Madam Rita berada di pelosok. Kalau diliat-liat, rumah Madam Rita tuh layaknya rumah orang Eropa lengkap dengan kebun. Kebun di rumah itu dirawat oleh tukang kebun misterius bernama Yadi.
    Keadaan berubah ketika Julie mendapati Madam Rita yang selalu mengekang Januar. Setiap kali dia pergi, dia selalu mengunci rumah agar Januar tidak bermain keluar.
    Julie baru menyadari ada yang tidak beres dalam rumah tersebut setelah ia mendapatkan mimpi. Lalu sejak saat itulah petualangan Julie dalam rumah itu dimulai...
    Julie menemukan banyak keanehan dalam rumah Madam Rita. Keanehan-keanehan semakin banyak Julie temukan ketika menyelidiki kematian rekannya Lulu. Ketika menyadari dirinya terjebak dalam rumah itu, Julie ingin segera keluar. Namun, nalurinya ingin turut menyelamatkan Januar. Madam Rita semakin aneh memergoki rencana Julie saat Dwi datang menjemputnya. Mereka berjuang keluar dari rumah misteri dengan membawa Januar.
    Thursday, October 20, 2011 0 comments

    Doraemon Ending Episode

    Doraemon. Siapa sih yang nggak tahu? Pasti dari bocah TK sampai orang dewasa tahu. Sudah pernah menonton filmnya, membaca komiknya, bahkan mengoleksi pernak-perniknya. Kalau sudah pernah menonton (mungkin) seluruh serialnya, pernah nggak terlintas bagaimana akhir dari serial buatan Fujiko F. Fujio ini?

    Sejak tahun 1980-an, banyak bermunculan cerita dan spekulasi tentang akhir cerita Doraemon. Ada yang mengatakan Nobita menderita autisme dan semua tokoh yang ada termasuk Doraemon adalah imajinasi belaka. Versi lain mengatakan bahwa Nobita jatuh dan kepalanya terbentur sebuah batu hingga koma. Doraemon rela menjual seluruh peralatan di kanton ajaibnya agar nyawa Nobita dapat terselamatkan. Masih banyak versi-versi lain yang bermunculan tentang akhir kisah Doraemon. 

    Di antara berbagai versi-versi yang beredar, yang paling optimistik adalah versi yang dipublikasikan oleh Nobuo Satu. Dalam versinya, diceritakan suatu hari Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon—robot kesayangannya itu—hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelepon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya—termasuk tentang Nobita.


    Di saat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya "perjalanan waktu" dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki di masa depan. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita—yang sangat kehilangan Doraemon—kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang, mengadakan reuni dengan Suneo dan Giant. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang "hilangnya" Doraemon dan tentang Time Paradox, sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. dan dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa patroli waktu tak memberikan izin nobita untuk memperbaiki Doraemon di masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon. Setelah diperbaiki, doraemon menjadi mempunyai telinga dan berwarna kuning, dipeluknya erat-erat Doraemon. Dan mereka hidup bahagia selamanya.

    Ketika duo Fujiko Fujio berpisah pada tahun 1987, ide akan akhir Doraemon yang tidak resmi tidak pernah didiskusikan. Sejak Fujiko F. meninggal tahun 1996 sebelum pilihan apapun tercapai, akhir dari Doraemon adalah fiksi para fans, tetapi, pada banyak episode dan film ketika Nobita melakukan perjalanan waktu menampilkan akhirnya ia menikahi Shizuka, memimpin menuju kehidupan yang bahagia dan terpisah dari Doraemon, walaupun Nobita dan temannya masih ingat dengannya.

    Sumber : Wikipedia


    Nah...ini video Doraemon Ending Episode :)


    Sunday, October 2, 2011 0 comments

    Unexpectable

    Seorang lelaki usia belasan tahun berbalut kaos hitam dengan celana jeans berdiri di depanku. Dia tersenyum manis padaku. Bagiku, senyumannya menyiratkan suatu pesan. Dia menggenggam tanganku erat-erat. 
    "Nanda...Jangan cari aku lagi ya"
    "Kenapa, Des? Emangnya kamu mau pindah rumah ato apa gitu?" Candaku. Lelaki itu mendesah.
    "Udahlah, Da. Kamu nggak usah cari-cari aku lagi. Sampai kapan pun kamu nggak akan menemukan aku. Oh ya, kamu masih inget boneka Bart Simpson yang aku kasih ke kamu? Jangan hilang ya."
    "Kamu kenapa sih, Des?"
    "Aku sayang banget sama kamu. Cintaaaa banget. Aku bakal selalu bersamamu, sampai kapan pun." Lalu lelaki itu menghilang dalam cahaya menyilaukan.
    "Des! Desta! DESTA!!"

    ***
    Jam weker di samping ranjangku berbunyi nyaring. 05.00. Aku segera beranjak dari tempat tidurku. Kulihat kalender yang menggantung setia di dinding kamarku. Segera aku bersiap diri untuk menyambut hari ini. Aku sangat bersemangat. Mimpi bersama Desta itu pun tak menggangguku sama sekali. Pagi itu aku berangkat ke sekolah bersama Ratna, teman dekatku. Ratna terlihat tidak ceria seperti biasanya. Wajahnya murung seperti orang sakit. Aku mendiamkannya. 

    Dia semakin sedih ketika kami tiba di sekolah. Ingin aku bertanya sesuatu padanya, namun aku takut bila pertanyaanku mengusiknya. Apalagi aku tahu, Ratna termasuk orang yang sensitif. Agak susah untuk berbicara padanya di saat seperti ini. Lalu, aku mencoba mencari Desta saat istirahat. 
    "Cewek...Lagi nyariin Desta ya?" tanya seorang teman Desta.
    "Desta nggak masuk hari ini. Nggak tahu kenapa." kata seorang yang lain.

    Nanda, jangan cari aku. Bukankah tadi malam aku sudah mengatakannya?
    Aku tak mempedulikan suara tersebut. Aku tetap mencari Desta. Di kantin, parkiran sepeda, perpustakaan, ruang band, UKS, semuanya nihil. Tiba-tiba saja, Ratna menghampiriku dan memelukku erat-erat. Dia menangis terisak. Lalu ia mengeluarkan sebuah foto keluarga.
    "Ini foto keluargaku. Ada aku dan Desta di dalamnya. Dia sepupuku yang paling deket sama aku. Sekarang dia udah nggak ada, Nanda..."
    Aku tersentak kaget.
    Desta tiada. Orang yang aku sayangi sudah tiada. Dan aku baru tahu kalau Ratna itu saudara sepupunya. Padahal aku sudah berkawan dengannya sejak SD. Bodohnya aku. Aku merasa sangat terpukul. 
    "Aku tahu kamu sayang banget sama dia, Da. Maka dari itu aku nggak ngasih tahu kamu kalau dia udah nggak ada. Aku takut kamu bereaksi buruk sama aku."
    "Kenapa Desta meninggal?" 
    "Seandainya saja kamu tahu dari awal....Desta memiliki penyakit jantung bawaan. Jantungnya lemah. Kemarin malam dia mendadak nggak sadarkan diri. Ngomong-ngomong, dia menitipkan kertas ini buat kamu"

    ***
    Tuk pertama kalinya
    Kutemukan seorang yang bisa mengisi hatiku
    Tak pernah kusangka
    Tak pernah kuduga
    Kutemukan dirimu....
    Hanya dirimu seorang yang kucintai
    Ku akan selalu menjagamu 
    Biar waktu terus berlari  dan memisahkan kita
    Cintaku takkan berakhir
    Hanya dirimu 
    - The day when I meet Nanda. It was amazing
     

    Sunday, January 30, 2011 0 comments

    Under The Rainbow

    Every meeting there is always a separation. As well as friendship. There is time for us to be together, there is time to separate. By the way, my name is Louise. I will tell my friendship journey ...

    I'm friends with my senior in school, Dion. We met at school blogger. Initially only greet each other. Then we became close friends. Dion is a friend who likes to joke. I feel happy if you see it, even from far away though.

    Later, I met with a senior. He named Sam. Beginning of our meeting a bit strange. He came to me suddenly. Then he introduced himself. Next day he came back, greeted me. And in the not long, we became close friends.

    Though me and Sam had become close friends, i don't forget Dion. In fact we all become closer. We often spend time together. We feel joy and sorrow together. However, the good times did not last long ...

    Dion and Sam soon will leave the school. They pass the final exam. It's been shadowing me. And, absolutely right. They told me that they had graduated with good results. I'm glad, but I'm also sad. Because i will part with them. Before parting, we played together in the park all day school. We played, sang, danced, and laughed together. After we have satisfied playing, the rain had come down.

    "Look, there's a rainbow in the sky!" Sam said.
    We immediately stopped. Then we were silent for a moment.
    "You wish something?" I asked.
    "I hope ... I can go to France" said Dion
    "I want the music box" I said.
    Suddenly, Sam holding our hands tightly. Immediately, we were shocked.
    "I wish we were always together. We remain close friends. Although time and distance separate us. But great memories we'll never be lost. Trust me, someday we'll meet again. Sooner or later. We will be together. Reminiscing good times that ... " Sam said, for the last time, before parting ....
     
    ;