Facebook reminder di ponselku berbunyi nyaring.
Sepertinya aku nggak nyetel alarm deh. Ini kan hari libur. Untuk apa aku memasang alarm di hari libur ketika aku diberi kesempatan untuk mbangkong? Dengan sedikit kesal dan gontai aku menyabet ponsel di bedside table. Ya ampun! Hari ini salah satu temanku ulang tahun! Karena temanku yang satu ini hobi makan, ide yang tercetus dalam pikiranku adalah memberinya kue.
Lantas aku pergi ke rumah temanku dengan membawa kue ulang tahun. Setelah sampai di rumah temanku...
"Selamat ulang tahun, Sob!"
Yang diberi selamat hening lalu mengulas senyum kecil. "Thanks, Sob. Tapi sebenernya..."
"Sebenernya apa?" Kenapa malah jadi keki gini ya? Mau ngomong aja lama banget.
"Sebenernya ulang tahunku bukan hari ini."
Please somebody take me out of here...
"Tapi yang di facebook itu..."
"Dulu aku ngubah tanggal ulang tahun di facebook buat ngerjain temen-temenku. Sekalian buat ngeramein notifications juga. Tapi aku lupa ngganti lagi ke tanggal yang bener." Perlahan-lahan, senyum di wajahnya melebar, memamerkan deretan giginya yang dibehel. "Maafin aku ya, Sob. Ulang tahunku masih dua bulan lagi kok. Tapi makasih ya udah ngasih kue."
Aku hanya bisa berdiri terpaku dengan poker face tanpa tahu harus merasa malu, bersalah, marah, atau biasa saja.
Cerita ini terinspirasi dari keisengan salah seorang saudara yang mengubah tanggal ulang tahunnya di facebook untuk ngerjain teman-temannya. Asli, kakak sepupuku bener-bener prankster tingkat dewa. Kalau mau ngerjain orang niat banget. Yang bikin aku nggak habis pikir adalah nggak ada temen-temennya yang berani ngerjain dia balik.
No comments:
Post a Comment