Sunday, July 23, 2017

Pesan untuk Adinda

di penghujung nafasku,
sebelum aku pergi
sampaikanlah pesanku untuk adindaku
"pucuk senjata boleh mencium kepalaku dingin dan melesatkan peluru, menembus kulit, lalu membunuh ragaku
entah ke mana ragaku kan dibawa pergi
namun jiwaku akan selalu bersamamu
cintaku takkan lenyap ditelan kezaliman
adindaku takkan lari dari pertempuran, itu yang kutahu
maka hadapi saja semua yang kau lalui dengan rasa syukur
niscaya kau akan tenang, dan aku pun akan bahagia walau tiada ragaku bersama engkau, adinda."

itulah percakapanku dengan seorang perwira di medan perang, yang baru saja kutemui dengan tiga peluru bersarang di dadanya
kemudian ia menyerahkan tangannya yang lemah ke dalam genggamanku, lalu kugendong dia menuju alam keabadian

***
soal pesan itu... tentu aku takkan lupa tuk sampaikan pada adindanya. aku tak pernah lalai, apalagi ingkar akan janjiku pada orang-orang yang kujumpai. kalau sampai aku lalai atau ingkar, tolong lenyapkan aku sekarang juga.

No comments:

Post a Comment

 
;